Berapa Biaya Perawatan Mobil Drifting? Siap-siap Kaget
Siapa bilang jadi drifter itu cuma modal skill nyetir dan nyali nekat? Percayalah, kalau dompet Anda tidak cukup lentur, jangan harap bisa ikut-ikutan ngedrift tanpa drama.
Karena begini: mobil drifting itu bukan cuma soal ban ngebul dan sudut tikungan ekstrim. Di balik semua asap dan sorotan kamera, ada satu hal yang lebih sering bikin pemilik mobil garuk-garuk kepala… biaya perawatan yang nggak kenal kompromi.
Drifting Itu Menyenangkan. Tapi Mobil Anda Mungkin Tidak Sependapat.
Kita semua tahu, drifting itu olahraga ekstrem yang bikin adrenalin naik. Tapi di sisi lain, itu juga olahraga yang bikin part mobil cepat turun usia. Mobil drifting bukan cuma butuh tenaga, tapi juga daya tahan ekstra.
Rem panas, ban habis dalam hitungan jam, oli yang cepat kotor, dan kaki-kaki yang kerja lembur setiap kali mobil diajak ngepot, semua itu punya satu kesamaan: minta diganti atau diservis lebih sering dari mobil harian biasa.
Daftar Biaya Perawatan Mobil Drifting (Versi Realistis)
Mari kita bicara angka. Ini dia komponen yang paling sering jebol dan butuh perhatian:
- Ban
Drifting makan ban seperti camilan sore. Satu set ban bisa habis dalam 1–2 sesi latihan. Harga? Mulai dari Rp3–6 juta tergantung merek dan ukuran. - Rem (Kampas + Rotor)
Gaya pengereman ekstrem bikin kampas cepat habis. Sekali ganti bisa kena Rp1,5–3 juta. - Suspensi dan Bushing
Main drift pakai suspensi standar? Silakan coba. Tapi jangan kaget kalau sokbreker bocor atau bushing hancur. Upgrade atau servis: Rp3–10 juta. - Drivetrain (kopling, gardan, dsb.)
Torsi tinggi dan shifting agresif bikin komponen ini rawan aus. Biaya perbaikan bisa menyentuh Rp5–15 juta tergantung kerusakan. - Oli Mesin dan Transmisi
Ganti oli bukan lagi tiga bulan sekali. Bisa jadi sebulan sekali, bahkan tiap habis sesi. Anggaran: Rp500 ribu – 1 juta per ganti. - Body Repair & Cat
Salah ngitung sudut? Tembok sirkuit siap menyambut. Biaya spet minor bisa Rp500 ribu–2 juta, tapi kalau sudah butuh repaint total… siap-siap kena Rp10 juta ke atas.
Kalau ditotal, sekali ikut event drifting bisa menyedot dana belasan juta. Dan itu belum termasuk bensin, transport, atau biaya tidak terduga lain yang suka nongol diam-diam.
Apa yang Bikin Biaya Perawatan Jadi Gila-Gilaan?
Pertama: frekuensi drifting. Semakin sering turun ke lintasan, semakin sering juga mobil minta diperhatikan.
Kedua: jenis mobil. Mobil lama biasanya lebih gampang dioprek, tapi parts-nya kadang langka. Mobil baru lebih mahal part-nya, walau lebih stabil.
Ketiga: gaya mengemudi. Ada yang ngedrift seperti penari balet, halus dan presisi. Ada juga yang lebih mirip banteng ngamuk. Gaya yang kedua ini biasanya boros biaya.
Tips Agar Nggak Bangkrut Setelah Ngedrift
Kami nggak bilang drifting itu harus mahal. Tapi ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan supaya dompet nggak ikutan “ngaspal”:
- Lakukan servis rutin, meskipun mobil terasa “baik-baik saja”.
- Kenali batas kemampuan mobil dan batas kantong Anda.
- Gunakan part yang tahan banting meskipun agak mahal di awal (jangka panjang lebih hemat).
- Jangan abaikan perawatan bodi dan kabin mobil kencang tetap butuh tampil kinclong.
Dan satu hal yang sering luput dari perhatian: perawatan eksterior dan interior mobil setelah sesi drifting bisa jadi faktor penentu umur kendaraan Anda. Debu lintasan, bekas karet ban, hingga asap knalpot bisa menempel membandel.
Jika Anda berdomisili di Tangerang Selatan dan ingin mengembalikan tampilan mobil Anda setelah dihajar lintasan, Anda bisa percayakan pada FORTUNE 8 AUTO DETAILING untuk layanan salon mobil profesional. Sementara itu, bagi Anda yang berdomisili di Cibubur dan butuh detailing menyeluruh agar mobil drift Anda tetap bersih dan rapi luar dalam, mereka juga hadir di sana.
Karena, tak peduli seberapa liar mobil Anda di lintasan, saat parkir di rumah… tampilannya tetap harus bisa bikin tetangga menoleh dua kali.